HABISKAN DANA DESA RP 2,12 MILIAR, MaTA DESAK PJ BUPATI ABDYA BATALKAN BIMTEK KEUCHIK KE SUMUT

INFO KASUS |Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), meminta Pj Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk segera membatalkan pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) seluruh kepala desa atau Keuchik ke Sumatera Utara (Sumut).

Sebab, kegiatan tersebut sangat tidak berdampak positif bagi daerah maupun desa. Koordinator MaTA, Alfian mengatakan, Bimtek seperti di Abdya sudah kerap dilakukan hampir di seluruh kabupaten.

Sayangnya meski menghabiskan banyak uang tidak berdampak positif terhadap daerah dan desa.

”Kita berharap kepada Pj Bupati untuk segera membatalkan bimtek tersebut, kalau memang bimtek itu penting, harus berdasarkan aspirasi, terutama aspirasi dari kepala desa atau aparatur desa,” kata Alfian kepada AJNN, Kamis (1/9).

Dikatakannya, skema Bimtek yang selama ini digelar bukanlah rancangan desa, melainkan ada pihak lain yang memang sengaja memanfaatkan dana desa untuk kepentingan pribadi. Sehingga mau tidak mau aparatur desa terkesan dipaksa untuk ikut dalam program tersebut.

”Jadi kalau misalnya memang penting bimtek itu, kenapa tidak dilakukan di daerah, misalnya di Abdya, kalau narasumber bisa didatangkan dari kementerian, jadi uang Bimtek itu tidak berputar keluar, jadi memang semangat dana desa itu untuk membangun desa lebih sejahtera.

Kalau misalnya pola skenario sekarang terjadi, ini sengaja memang Bimtek ini dibawa keluar,” jelasnya.

Alfian menyebut, Bupati Nagan Raya menjadi contoh dalam mengambil sikap tegas dengan membatalkan Bimtek yang akan digelar.

Menurutnya, Bupati sangat mempunyai kewenangan untuk memberhentikan alokasi dana desa untuk hal demikian.

Selain itu, Bimtek yang pernah diikuti oleh seluruh keuchik dalam Kabupaten Abdya di Banda Aceh, sepatutnya dilakukan evaluasi tentang hasil dari kegiatan yang diikuti, sehingga jelas apa capaiannya dan feedback yang didapat untuk daerah maupun desa.

”Bupati saya pikir mempunyai kewenangan ya, selaku Pj Bupati saat ini harus segera melakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut.

Bimtek saat ini, sudah menjadi kesimpulan di Aceh hari ini hanya untuk menguntungkan panitia, ini adalah cara cara untuk menguras dana desa yang sudah terjadi di berbagai kabupaten kota,” ungkapnya.

Dirinya meminta Pj Bupati Abdya harus tegas, kala Bimtek ini memang dibiarkan untuk dilanjuti atau malah berkilah tidak tahu. Menurut Alfian, bupati juga bagian penting dari Bimtek yang terlaksana ini.

”Termasuk saya pikir DPRK Abdya tidak hanya sekedar merespon bahwa itu tidak bermanfaat, saya pikir DPR punya kewenangan untuk memanggil bupati untuk meminta penjelasan dari Bupati.

Saya pikir bupati tidak bisa lepas tangan belum tahu, dinas DPMG itu kan di bawah bupati, saya pikir, bupati bisa memanggil kepala dinasnya minta penjelasan, kepentingan apa ini,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Bimtek yang diikuti oleh seluruh keuchik dalam Kabupaten Abdya, disebut-sebut menggunakan dana diduga kian fantastis hingga mencapai Rp14 juta per desa untuk mengikuti kegiatan tersebut ke Sumatera Utara (Sumut).

Informasi yang diperoleh AJNN, bahwa ada beberapa Bimtek yang diikuti oleh keuchik dalam Kabupaten Abdya di 2022. Seperti, Banda Aceh dengan biaya kontribusi hingga Rp6 juta.

Sementara untuk ke daerah Sumatera Utara (Sumut) mencapai Rp7 juta per orang dengan satuan dua orang setiap desa yang ikut.

Dari data yang diperoleh AJNN, terdapat dua gelombang yang akan mengikuti Bimtek di Medan, pertama pada 1 hingga 4 September, dengan jumlah peserta yang ikut mencapai 152 orang.

Dari Kecamatan Babahrot ada 14 desa yang ikut, Susoh 29 desa, Jeumpa 12 desa dan Kuala Batee 21 desa.

Kemudian gelombang ke dua, pada 9 sampai 12 September diikuti oleh Kecamatan Lembah Sabil dengan jumlah desa 14, Manggeng 18 desa, Blang Pidie 20 desa, Setia 9 Desa dan Tangan-Tangan 15 desa, dengan total peserta 152 orang yang merupakan aparatur desa.

Jika dikalkulasikan, kegiatan Bimtek Keuchik Abdya yang dilaksanakan di Medan, menguras anggaran dana desa mencapai Rp2,12 miliar.

Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/habiskan-dd-rp2-12-miliar-mata-desak-pj-bupati-abdya-batalkan-bimtek-keuchik-ke-sumut/index.html.

Berita Terbaru

MaTA : Mempertanyakan Komitmen Review dan Probity Audit Oleh Inspektorat Aceh Dengan KPK

Siaran Pers - Masyarakat Transparansi Aceh mempertanyakan komitmen Review dan Probity Audit Oleh Inspektorat Aceh dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Koordinator MaTA menyampaikan, Berdasarkan analisis...

Catatan Kritis Atas Tindak Pidana Korupsi BRA

Siaran Pers - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian, mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut tuntas aliran dana dugaan korupsi di Badan Reintegrasi...

Mengulik Korupsi Lewat Kolaborasi

Kegiatan MaTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) menggelar diskusi publik untuk penguatan Klub Jurnalis Investigasi (KJI) Aceh dalam meliput...

MaTA Mengajak Multistakeholder Kampus Untuk Mewujudkan Tata Kelola Tambang Yang Ramah Lingkungan

MaTA - MaTA bekerjasama dengan PATTIRO dengan dukungan FORD Foundation dan persetujuan dari Bagian Perencanaan Setditjen Bina Bangda, untuk bekerjasama dengan Subdit Sosial dan...